Akhlak yang terdapat dalam agama ( Diniah ) meliputi
berbagai macam asspek, mulai dari akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesame
manusia, Sampai akhlak terhadap makhluk Allah lainnya. ( Binatang,
tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa lainnya ). Sasaran akhlak dalam
ajaran islam dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Akhlak
terhadap Allah Ta’ala.
Akhlak terhadap Allah Ta’ala.
Merupakan pengakuan dan kesadaran diri kita bahwa tiada tuhan melainkan Allah.
Allah memiliki sifat-sifat terpuji. Sifat-sifat tersebut demikian agung. Tidak
ada satupu di antara kita yang mampu menyamai Nya. Bhakan malaikat pun tidak
akan sannggup menjangkau hakikat Nya. Oleh sebab itu, Al-Qur’an mengajrkan kita
untuk memuji Nya, sebagaimana yang di jelaskan dalam surat An-Naml Ayat 93.
2. Akhlak
terhadap sesama manusia.
Di dalam Al-Qur’an, banyak sekali perincian
yang berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama manusia. Perincian tersebut di
kemukakan bukan hanya bentuk larangan melakukan hal-hal negatif dalam bentuk
yang nyata, seperti membunuh, menyakiti badan, mengambil harta orang lain tanpa
alasan yang benar, tetapi juga termasuk menyakiti hati orang lain. Al-Qur’an
melarang kita menceritakan aib seseorang di belakang, tidak peduli aib itu
benar atau salah keberadaannya. Kita juga tidak boleh menyakiti hati orang lain
walaupun sambil memberikan materi kepada orang yang kita sakiti hatinya
tersebut. Berikut ini penjelasannya dalam Al- Qur’an surah Al – Baqarah ayat
263.
“ Perkataan yang baik dan
pemberian maaf lebih baik dari pada sedekah yang di iringi tindakan yang
menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun. “
( QS AL-Baqarah {2} 263 )
Juga Surah Al-Hujurat ayat 11 dan 12.
“ Wahai orang-orang yang beriman !
Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, Karena boleh jadi mereka
yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan janganlah
perempuan-perempuan mengolok-olok perempuan yang lain, karena boleh jadi
perempuan yang di perolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang di
perolok-olok. Janganlah kamu mencela satu sama lain, dan janganlah saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah yang
paling buruk ( fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang dzalim. “
“ Wahai orang-orang beriman !
jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan jangan lah ada sebagian
kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati ? tentu kamu merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada Allah, Sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. “
( QS Al Hujurat {49} 11-12 )
Islam juga mengajarkan akhlak yang
baik kepada kita untuk saling hidup saling melengkapi, tolong-menolong, dan
kasih mengasihi, Hal tersebut di je;askan di dalam Al-Qur’an Surah An Nur ayat
22.
“ Dan janganlah orang-orang yang
mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka tidak
akan memberi bantuan kepada kaum kerabatnya, orang-orang miskin dan orang-orang
yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah meraka mereka memaafkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu ? Dan Allah Maha
Pengampun, Maha penyayang.”
( QS An Nur {24} 22 )
3. Akhlak
terhadap Lingkungan.
Akhlak Terhadap
lingkungan yang di maksud pada penjelasan ini adalah segala sesuatu yang berada
di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak
bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang di anjurkan dalam Al- Qur’an terhadap
lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Kekhalifahan tersebut menuntut manusia untuk melakukan interaksi antara manusia
dan sesamanya serta terhadap alam sekitar. Dalam hal ini, kekhalifahan
mengandung arti bahwa manusia harus berperan sebagai pengayom, pemelihara, dan
pembimbing, sehingga setiap makhluk dapat mencapai tujuan penciptanya. Allahu
‘alam.
Semua yang hadir di muka
bumi, seperti binatag, tumbuhan, dan benda-benda tak benyawa lainnya adlah
ciptaan Allah. Semua mkhluk tersebut berada dalam kekuasaan Nya, dan semuanya
memiliki ketergantungan kepad Nya. Keyakinan tersebut dapat mengantarkan kita
sebagai seorang muslim untuk menyadari bahwa semuanya itu adalah umat Allah,
yang harus di perlakukan secara wajar dan sebaik-baiknya.
Bedasarkan pandangan
islam, setiap manusia tidak di benarkan untuk mengambil buah sebelum matang
atau memetic bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi
kesempatan pada makhluk lain untuk mencapai tujuan penciptaanya. Itu artinya,
setiap manusia di tuntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang
berjalan di lingkungannya. Dengan demikian, manusia dapat di katakan, sedang
ber akhlaqul karimah terhadap lingkungan karena tidak melakukan kerusakan.
Setiap perusakan terhadap lingkungan yang di lakukan oleh manusia, seharusnya
di tinjau oleh manusia itu sendiri sebagai perusak terhadap diri nya.
( Sumber : Buku
Meneladani Akhlak Para Sahabat Rasulullah )