Thursday, September 27, 2018

Sikap Lemah ( 'Ajz )

          Tulisan Harian Santri - Makna Al- 'Ajz berasal dari kata ( Al- 'ajzuu ) yang memiliki dua arti dasar, kedua-duanya adalah benar. Satu diantaranya adalah lemah, dan yang kedua adalah akhir dari sesuatu ( ekor ). Arti Al-'Ajzuu secara definitif adalah tidak melakukan perbuatan yang seharusnya ia lakukan dengan menunda-nunda waktu. Ini bersifat umum meliputi semua urusan dunia dan agama. Lawan katanya adalah Al- Hazm yaitu bertekad atau berkemauan keras.Jadi Al-jaz adalah lemah.


          Nabi Muhammad SAW dalam doanya memohon perlindungan kepada Allah dari 'Ajz sikap lemah dan dari sikap malas. Umar Bin Al-Khattab selalu berdoa seraya mengucapkan " Ya, Allah, sesungguhnya aku mengadukan kepadamu tentang kelemahan orang beriman dan kekerasan orang kafir." Beramal itu membutuhkan orang-orang yang didalam hati mereka tidak ada tempat bagi sikap lemah, dan mereka selalu bergerak aktif tidak mengenal kejenuhan dan kebosanan. kemauan keras mereka dapat melakukan gunung tinggi, mereka itulah orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Terdapat beberapa indikasi bagi sikap lemah diantaranya :

1. Meninggalkan Dakwah ke jalan Allah.

          Ini adalah keadaan yang dialami oleh sebagian besar orang-orang yang bersikap konsisten, dimana mereka telah meninggalkan medan perjuangan dalam keadaan kosong, tidak menggerakkan orang lain menuju agama Allah. Secara tidak langsung kondisi semacam ini menunjukkan bahwa mereka tidak lagi memiliki kecemburuan terhadap Agama Allah dan tidak memiliki kepedulian terhadap kaum muslimin. Setiap kali seorang shalih meninggalkan dakwanya kepada Agama Allah, maka saat itulah tempat dakwahnya, ditepati oleh perusak, orang itu akan masuk ke lahan dakwah untuk memporak-porandakan dakwah bathilnya.

2. Lemah Dalam Beribadah.

          Diantara keagungan agama islam dan kenuversal-annya adalah bervariasinya ibadah islam dan banyaknya sarannya. Di dalam agama islam terdapat ibadah kalbu, ibadah jasmani, ibadah materiil, atau harta. Jadi, ibadah dalam islam banyak macamnya. Dari Abu Muhammad Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash, ia Berkata, Rasulullah Saw Bersabda. :

 "Terdapat empat puluh macam, yang tertinggi diantarnya adalah memberi susu kepada Anak kambing, tidaklah sesorang bekerja dengan satu macam di antaranya karena mengharapkan pahalnya dan membenarkan apa yang telah dijanjikannya melainkan ia akan dimasukan ke dalam syurga."
(HR.Bukhari).

          Maksud memberi susu kepada anak kambing itu menjadi besar hingga dikemudian hari kambing itu menhasilkan susu.Orang yang konsisten adalah adalah manusia yang paling depan dalam melakukan ibadah dan ketaatan kepaa Allah, Karena ia mengetahui pahala ibadah dan cara-cara untuk mendapatkannya, hanya hanya saja ia lemah dalam melaksanakan ibadah-ibadah tersebut. Maka tidak sedikit anda temukan sebagian diantara mereka  tidak berpuasa kecuali di bulan Ramadhan saja, hanya sebatas melaksanakan shalat wajib dan mengabaikan shalat-shalat rawatib dan jarang berdzikir kepada Allah ta'alaa, serta ibadah-ibadah lainnya yang ia abaikan.

3. Jarang/sedikit membaca dan mals menuntut ilmu.

          Maka hari demi hari, minggu demi minggu bahkan bulan demi bulan berlalu tanpa membaca buku atau tidak mau mengkaji ulang suatu masalaj yang berguna baginya, dan yang membuatnya faham tentang agamanya.

4. Lemah dalam melaksanakan amal ma'ruf dan Nahi Munkar.
   
          Orang melihat kemungkaran di depan matanya namun ia tidak peduli padanya bahkan raut mukanya tidak berubah sedikitpu karena Allah. Ia lupa bahwa Allah ta'alaa cemburu, dan kecemburuan Allah itu adalah apabila laranganNya dilanggar.

5. Lemah untuk berkorban demi agama ini.

          Ia tidak mampu mengorbankan waktu, harta, atau jiwa raganya, ia hanya memperhatikan dirinya sendiri dan kepentingan pribadinya saja. Ia hanya mengambil keuntungan dari agama tanpa memberi kontribusi apa pu terharap agama. terdapat beberapa sebab yang menyebabkan seseorang lemah, antara lain. :

- Tawadhu yang dibuat-buat.
- Terlalu emosional.
- Malas.
- Bosan dan jenuh.
- Tidak sabar.
- Putus Asa.
- Takut.
- Tidak terbuka.
- Ragu (Bimbang)

          Sedangkan untuk mengatasi kelemahan ini adalah dengan beberapa hal dibawah ini, yaitu :

- Selalu membaca buku-buku sejarah.
- Memahami kewajiban utama manusia didalam kehidupan didunia ini, bahwa sesungguhnya Allah menciptakan dirinya hanya untuk beribadah.
- Mengunjungi Orang-orang shalih dan orang-orang yang memiliki kemauan keras.
- Memiliki kemantapan hati serta terus-menerus berusaha untuk melenyapkan kelemahan.
- Memiliki tujuan mulia serta selalu berusaha untuk mencapai tujuan itu.


PENGORBANAN RASULULLAH SAW
Al Qur'an itu bukan hiburan dan bukan untuk kesenangan diwaktu-waktu senggang, akan tetapi Al Qur'an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da’i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

“Aku adalah pemimpin anak cucu Adam, bukan menyombong”.  Meskipun demikian, keadaan beliau saat ini adalah seperti yang beliau sendiri ceritakan dalam hadits shahih di dalam kitab Shahih Al-Jami’ Ashaghir/ 1552 :

“Sungguh aku pernah disakiti karena menyampaikan risalah Allah dan tak seorangpun pernah disakiti seperti itu, aku pernah diintimidasi karena menyampaikan risalah Allah dan tak seorangpun pernah diteror seperti itu.  Dan pernah pula lewat pada diriku tiga puluh hari tiga puluh malam, sementara aku dan Bilal tak ada sesuatu yang dapat dimakan kecuali sedikit makanan yang hanya dapat menutupi ketiak Bilal”[i]

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ () وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ () فَآَتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآَخِرَةِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do`a mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran: 146-148)

Wallahu 'alam bishawwab

No comments:

Post a Comment

Penerapan Tauhid Dalam Kehidupan.

   Tulisan Harian Santri - Pengertian Tauhid Tauhid (Arab : توحيد ) dilihat dari segi Etimologis yaitu berarti ”Keesaan Allah”, mentauhi...