Tuesday, September 11, 2018

Karena Cinta

          Cinta adalah air kehidupan, makanan ruh, dan nitrisi jiwa. unta mengeloni anaknya karena cinta. ibu menyusukan bayinya karena cinta. Burung membangun sarangnya karena cinta, karena cinta wajah wajah bersinar.

Para sahabat mencintai jalan hidup islam dan pengajarnya, risalah dan pembawanya, wahyu dan pengabarnya, lalu demi ridha Allah, mereka terbunuh di ujung tombak badar, uhud, dan hunain. Mereka meninggalkan makanan, minuman, dan syahwat di Makkah dan di Madinah. Meninggalkan tempat tidur di sepertiga malam dan menginfakan harta yang berharga dalam mengejar keridhaan Sang Kekasih.

Karena Naibi Musa AS mencintai Allah, laut terbelah di hadapannya. Dan, karena penutup para Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam mencintai Allah, batang pohon kurma rindu kepadanya dan bulan terbelah untuknya.

Begitulah cinta yang seharusnya ada dalam hati-hati setiap hamba. Yang menuntunnya menuju penghambaan sejati kepada Rabbnya. Cinta tak kenal dengan kata lelah bilamana yang mencintai memberikan suatu permintaan. Maka sesungguhnya Allah menyuruh kita semua untuk menyembahnya, dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun.

Manusia ini lemah dan karena kekuasaan Allah lah, dia kuat. Tak ada yang bisa memberikan madharat atau kesenangan apabila tidak ada izin dari Allah Rabb semesta alam. Maka ketika kita ingin melakukan suatu pekerjaan makka ingatlah Allah dengan menyebut namanya. maka in sya Allah, Allah akan menurunkan keberkahan kepada apa yang kita kerjakan. Jangan sampai pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari membuat hati ini gundah, membuat hidup ini fana, karena kurangnya kita dalam mengingat Allah.

Semoga yang sedikit ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua. sebarkanlah kebaikan walau satu ayat. karena setiap kebaikan akan di balas walau sebesar biji dzarrah pun.

Wallahu 'alam

No comments:

Post a Comment

Penerapan Tauhid Dalam Kehidupan.

   Tulisan Harian Santri - Pengertian Tauhid Tauhid (Arab : توحيد ) dilihat dari segi Etimologis yaitu berarti ”Keesaan Allah”, mentauhi...