Sunday, September 10, 2017

AGAR HIJRAH KU TAK SIA-SIA

    --Hijrah adalah jalan ku, yang ku lalui saat ini. Betapa berat ujian di dalam nya, karena berusaha untuk meninggal kan apa apa yang dahulu kita sukai. Dalam perjalanan tak sadar kita bisa mengulangi hal buruk tersebut, tangis rasa sesal karena pernah berjanji kepada diri sendiri dan Allah pun menjadi saksi agar tidak melakukan nya lagi.
    Ya... hati ini sangat liat berasa bersalah. Hanya Istighfar yang ter ulang" untuk kesekian kali nya, tangis pun menjadi pelengkap rasa penyesalan. Hanya butuh sebuah kekuatan untuk membentengi diri dari hal semacam itu, maka tak salah bila kita meminta dan memohon kepada Nya agar melindungi diri kita dari apa" yang di benci Nya.
     Salah satu inti nya adalah karena kadar iman yang berada di dalam dada kita itu lemah. Benarkah..?
Karena ibnul Qayyim al jauziyah pernah berkata: penyebab rusak nya amal seorang adalah..
"--Setiap amalan pasti mempunyai awal dan akhir, suatu amalan tidak akan menjadi kekuatan tanpa di dasari dengan keimanan, maka keimanan adalah pembangkit nya--"
      Jika iman adalah pembangkit bagi setiap amal baik yang kita lakukan. Maka awal yang harus kita minta kepada Allah adalah supaya Allah memenuhi hati ini dengan keimanan kepada Nya, dan juga memohon Agar memenuhi hati dengan kecintaan Kepada Nya, rasul nya Dan juga kitab Nya.

"--Ya Allah, ya Rabbi, aku memohon kepada mu dalam dosa yang ku perbuat ini. Yaitu karena di sebab kan keimanan yang lemah, dalam mengingat Mu ya Rabbi, maka dari itu penuhi lah hati ini dengan keimanan kepada Mu, dan juga kecintaan kepada Mu, rasul Mu, dan kitab Mu ya Rabbi--"

    Hijrah adalah sebuah pilihan pertahankan dan tinggal kan. Jika di pertahankan adalah Amal yang sering kita lakukan kecil maupun besar, setidaknya harus kita pertahankan kan, karena itu dapat membantu dalam proses nya nanti.
Dan yang satu lagi tinggalkan, tinggalkan kebiasaan yang buruk kemudian ganti dengan kebiasaan yang baik. Apabila belum terbiasa maka biasakanlah...
Sejati nya sikap kita yang belum terbiasa dengan Amal baru yang kita lakukan bisa jadi sangat lah berat. Ya, sangatlah berat.. dari sini kita bisa mengaitkan nya dengan BAB AQidah, bahwa apabila kita percaya kepada Allah untuk bisa mengubah diri Ini yang penuh dengan kesalahan yaitu dengan tujuan menuju kebaikan.
Akan kah kita masih ragu dalam persoalan ini. Jika Allah sudah menghendaki maka tak ada yang bisa menghalangi, hanya dari dalam diri kita saja terdapat sikap minder atau pesimis dalam melakukan nya. Termasuk juga pada diri penulis sendiri. Jadi, dalam rangkaian kata ini, kita bisa berubah bersama untuk menjemput ke ridha an Nya.
    Jangan lah ragu apabila itu sebuah kebaikan, maka ambil lah, karena diri ini tak tahu, kebaikan mana yang bisa memasukan kita ke dalam syurga Nya yang indah. Dari sini juga kita bisa melatih kesabaran kita kepada Allah. Maka tunjukkan kepada Allah, Apakah kita pantas untuk mendapatkan syurga Nya.
   Terkadang kesabaran pun akan terasa berat apabila tidak kita niat kan karena Allah. Kunci nya adalah Yakin, dan berusaha yakin kepada Allah. Tanamkan lah sedalam dalam nya sifat yakin ini di dalam diri. Yaitu dengan selalu mengingat Nya.
Bagaimana cara mengingat nya, yaitu dengan berdzikir. Tak ada salah nya, apabila di setiap perjalanan kita menyempatkan lidah untuk menyebut nama Nya, seperti Subhanallah wal hamdulillah, walaa ilaahaillallah. ... seberapa banyak, jawaban di sini adalah sebanyak banyak nya.
In sya Allah, dengan itu kita bisa selalu mengingat Allah, bukan hanya ketika di jalan kita menyebut nama Nya, kalau bisa pun setiap saat. Karena kita tidak tahu kapan malaikat akan menjemput kita, bisa jadi dengan hal tersebut yaitu berdzikir kemudian malaikat menjemput nya, yang sedang menyebut Nama Nya yang indah meninggalkan dunia ini dengan indah. Subhanallah..
Maka dari itu jangan meremehkan hal kecil,  ada sebuah hadits yang menjelaskan bahwa dzikir itu adalah kalimat yang ringan, namun berat timbangan nya di akhirat kelak.
Yang Artinya..:

*--Dari abu Hurairah ra bahwa rasulullah saw bersabda : " Dua kalimat yang ringan di ucapkan di lidah, berat dalam timbangan, dan di cintai oleh Ar Rahman, yaitu - Subhanallahu wabihamdihi - Subhanallahil adzhim -"*
(Mutafaqun 'Alaih)

Sahabat yang di cintai karena Allah. Di sini kita dapat menyimpulkan bahwa dzikir bisa memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat kelak, dan juga kita bisa mendapatkan Cinta Nya Ar Rahman, yaitu Allah ta'alaa.
Tidak kita mengerti wahai sahabat ku...
"JANGANLAH BERHENTI UNTUK SELALU BERDZIKIR KEPADA ALLAH"

Ini juga teguran bagi diri penulis, bahwa hal yang kecil/ringan ini bisa memberatkan timbangan plus mendapatkan Cinta Nya.
Jadi, tunggu apalagi MARI kita berHijrah...

Baarakallahufiikum.

@Muhammad_Tirmidzi_lc

No comments:

Post a Comment

Penerapan Tauhid Dalam Kehidupan.

   Tulisan Harian Santri - Pengertian Tauhid Tauhid (Arab : توحيد ) dilihat dari segi Etimologis yaitu berarti ”Keesaan Allah”, mentauhi...